MUSHOFI BUSINESS CENTER METRO ( PERDAGANGAN UMUM & PROPERTI, JASA , AGROBISNIS , PRODUK HERBAL DLL)

Sabtu, 16 Agustus 2014

Hernia Tulang Belakang : Kenali Cara Penanganannya

Hernia Nucleus Pulposus  (HNP) adalah suatu  kondisi di mana bantalan tulang belakang mengalami robekan cincin annulus fibrosus yang mengakibatkan nucleus pulposus (bagian tengah bantalan) menonjol keluar. Kondisi ini biasanya  berhubungan dengan usia di mana terjadi degenerasi pada annulus fibrosus, trauma dan cedera akibat mengangkat barang.Umumnya, robekan pada disc secara alamiah terjadi di belakang samping tempat keluarnya saraf.
Screen Shot 2014-04-19 at 5.53.00 AMRobekan disc akan mengakibatkan terjadinya reaksi peradangan yg mengakibatkan nyeri yang hebat, walaupun tidak ada penekanan pada akar saraf tulang belakang.
Herniasi disc mulanya adalah perkembangan dari disc protusion, di mana lapisan luar cincin annulus fibrosus masih utuh, tapi mengakibatkan disc menonjol pada pembebanan. Beda dengan kondisi herniasi disc, pada protusio tidak ada material nucleus pulposus yang menembus lapisan luar anulus. Hernia Nucleus Pulposus bisa mengenai semua lokasi pada tulang belakang, baik servikal, thorakal dan lumbal.
Secara statistik, angka kejadian pada lumbal terjadi lebih besar dibandingkan yang lainnya. Pada umunya kasus herniasi yang minor akan sembuh dalam beberapa minggu dengan pemberian obat anti radang pada penderita, dan dibutuhkan tindakan operatif pada kasus hernia yang berat. gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas. Biasanya mengenai satu sisi saja, kecuali bila penekanannya cukup besar menekan cauda equina. Hal ini dapat menyebabkan masalah serius yang mengakibatkan kelumpuhan permanen.
PENYEBAB
Screen Shot 2014-04-19 at 5.53.11 AMHernia Nucleus Pulposus secara umum disebabkan oleh hukum wear and tear. Sebagai contoh, orang-orang dengan aktivitas banyak duduk membungkuk dan mengangkat beban berat lebih mudah terserang penyakit ini. Seseorang dengan posisi tidur miring ke kanan atau ke kiri akan mengalami tekanan meningkat tiga kali lipat. Selain itu, faktor genetik seperti seseorang yang mengalami kekurangan protein prostaglandin juga menjadi Herniated disc dan spinal nerve compression
GEJALA KLINIS
Gejala HNP dapat dilihat berdasarkan lokasi dan tingkat stadiumnya. Gejala lain adalah kelainan pada saraf sensorik seperti, rasa kebal, kesemutan, panas, gatal, atau tingkat refleks yang menurun. Nyeri pada HNP biasanya berhubungan dengan posisi tubuh dan rasa nyeri akan hilang saat tubuh dalam posisi tidur. Pada suatu studi kasus ditemukan sebanyak 50% populasi kelainan pada HNP servikal, tetapi tidak terdapat salah satu faktor penyebab terjadinya HNP.
Screen Shot 2014-04-19 at 5.53.23 AMPEMERIKSAAN FISIK
Untuk mendeteksi adanya HNP, dokter melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan berjalan biasa, jalan jinjit, jalan dengan tumit, tes membungkuk dan menengadah, serta tes angkat kaki saat posisi tidur (laseque test), tes reflek, dan tes dermatome pada tungkai yang mengalami nyeri. Dokter juga akan memeriksa kekuatan otot tungkai yang mengalami nyeri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Xray dilaksanakan untuk menyingkirkan kelainan yang memang berasal dari tulang seperti listesis, kelainan facet, kelainan patah, infeksi, atau metastase. Selain itu, pemeriksaan MRI dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya gangguan komponen bantalan tulang, seberapa besar penekanan terhadap saraf tulang belakang, serta adakah sebab lain seperti tumor pada saraf tulang belakang, atau infeksi dan metastase pada tulang yang tidak terdeteksi dengan pemeriksaan foto rontgen.
PERAWATAN
Pada umumnya kasus HNP tidak memerlukan tindakan operasi. Sebanyak 73% kasus sciatica dapat dikendalikan setelah 12 minggu melakukan pengobatan dan fisioterapi. Perawatan- perawatan lainnya adalah sebagai berikut:
  1. obat nyeri seperti NSAIDs dapat digunakan pada kasus nyeri pinggang kronik, namun bisa menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskuler dan gastrointestinal.
  2. Alternatif lain adalah injeksi steroid pada epidural space yang mana menurut literatur bisa mengurangi keluhan setelah dua sampai enam minggu penyuntikan. Pada kasus spesifik, penyuntikan melalui transforaminal bisa menghilangkan keluhan secara signifikan hingga 55% dan dapat bertahan hingga lebih dari satu tahun.
  3. selective Nerve Block (sNB)
    • Selective Nerve Block adalah?suatu tindakan penyuntikan pada akar saraf spinal, yang bertujuan untuk menghilangkan nyeri akibat penekanan akar saraf pinggang akibat HNP atau inflamasi atau penyempitan lubang saraf pinggang atau penyempitan lubang keluar saraf pinggang akibat proses pengapuran yang terjadi pada sendi yang terdapat pada tulang belakang.
    • Untuk pasien dengan riwayat hipertensi dan penggunaan obat pengencer darah sebaiknya dikonsultasikan lebih dulu pada dokter jantungnya.
    • Prosedur ini dilakukan tanpa pembiusan umum, dikerjakan di ruangan yang memiliki alat C ARM yang membantu mengarahkan jarum suntik pada lokasi saraf yang dituju pada tulang belakang.
    • Prosedur ini membutuhkan waktu 15-30 menit, dan pasien perlu dievaluasi di rumah sakit
    • selama minimal delapan jam untuk meminimalisir efek samping obat.
    • Beberapa efek samping lainnya adalah tekanan darah meningkat, kaki lemah untuk sementara waktu, rasa kebal pada daerah persarafan di tungkai pada level saraf yang disuntik.
    • operasi
Operasi adalah upaya terakhir apabila semua tindakan di atas telah dilakukan dan keluhan tak berkurang. Pilihan jenis operasi adalah sebagai berikut:
  • Microendoskopic Disektomi (MED)?Microendoskopic Disektomi adalah tindakan bedah pada kelainan penekanan saraf tulang belakang akibat HNP atau spinal stenosis dengan menggunakan kamera dengan sayatan minimal 1-1,5 cm. Teknik MED dimulai sejak tahun 1995, dan sudah berkembang pesat. Sistem Endospine yang diciptakan oleh Dr Destandeau dari Perancis juga menggunakan teknik MED dan menguntungkan pasien karena hanya mengaplikasikan sayatan kecil, one day care, pasien dapat segera aktif kembali, tak memerlukan alat bantu, aman serta hanya mengeluarkan pendarahan yang sangat minimal.
  • Chemonucleolysis
  • IDET
  • PLED
  • laminectomy dan Hemilaminectomy
  • lumbar Fusion untuk HNP berulang
  • Artificial Disc Replacement,
  • Nucleoplasty